Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat menargetkan revitalisasi pembangunan benteng Saboega di Desa Lako Akediri Kecamatan Sahu, tuntas tahun 2021 mendatang.
Target pembangunan benteng Saboega peninggalan Spanyol itu, diketahui saat BPCB dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Barat (Halbar) menggelar peluncuran pembangunan benteng Saboega di ruang rapat Bupati Danny Missy, Selasa (24/9/2019).
Kepala BPCB Wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat Muhammad Husni saat menggelar peluncuran menyampaikan, revitalisasi pembangunan benteng Saboega dimulai tahun ini dan ditargetkan pembangunannya tuntas tiga tahun mendatang.”Jika memungkinkan, pembangunan benteng Saboega bisa tuntas di tahun 2020,” ungkapnya.
Husni menambahkan, benteng Saboega merupakan situs sejarah
peninggalan Spanyol, sehingga pembangunan benteng tidak merombak benteng yang
asli, karena bangunan benteng yang asli merupakan bangunan sejarah yang tidak
bisa diganggu gugat.”Sudah ada tim yang melakukan penelitian tentang historis
kedudukan benteng,” katanya.
Tujuan dilakukan revitalisasi benteng Saboega, kata Husni, untuk mempertahankan
nilai historis, karena kalau salah membangun dan keluar dari nilai historis
benteng Saboega, maka akan di kritik oleh negara luar yang mengetahui tentang
kedudukan asli benteng Saboega.”Jadi revitalisasi benteng dilakukan hanya di
areal benteng tersebut, sehingga tidak mengganggu bangunan asli yang ditinggalkan
oleh Spanyol,” jelasnya.
Secara terpisah Bupati Danny Missy menyatakan, di Maluku Utara
hanya ada di dua daerah yang memiliki benteng peninggalan Spanyol, yakni Kota
Tidore dan Halbar. Oleh karena itu, benteng Saboega yang ada di Desa Lako
Akediri, akan dijadikan sebagai tempat wisata sejarah, sehingga wisatawan
mancanegara yang berkunjung ke Halbar bisa mengunjungi benteng Saboega.”Saya
berterima kasih kepada Kementerian Pendidikan, karena telah bersedia melakukan
revitalisasi benteng Saboega yang nantinya dijadikan sebagai objek wisata
sejarah di Halbar,” cetusnya.
Pemkab, kata Danny, memberikan dukungan pembangunan revitasilasi benteng
Saboega, sehingga proses pembangunannya bisa berjalan lancar sesuai
target.”Saya berharap pekerjaan bisa tuntas selama dua tahun, sehingga diakhir
tahun 2020 benteng Saboega sudah bisa dijadikan tempat wisata sejarah,”
pungkasnya.