Meski sempat dihadang pandemi covid-19, jumlah kendaraan listrik di Indonesia dikabarkan semakin bertambah. Pemerintah bahkan menyebut, perkembangannya berjalan cukup baik.
“Memang sudah banyak perusahaan kendaraan roda empat yang mulai memperkenalkan kendaraan listrik berbasis baterai,” tutur Putu Juli Ardika selaku Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin.
Putu Juli Ardika juga mengatakan, perkembangan kendaraan listrik di dunia maupun Indonesia berkembang cukup bagus. Terbukti dari meningkatnya penjualan mobil listrik pada 2019 lalu sebanyak kurang lebih 600 unit.
Sementara pada 2020 periode Januari sampai April, tercatat 545 unit mobil listrik yang terjual di pasar dalam negeri, begitu menurut perhitungan Putu Juli Ardika.
Meski begitu, mobil listrik belum terlalu menarik minat konsumen individu di Indonesia. Saat ini, yang lebih concern menggunakan mobil listrik malahan perusahaan taksi. Wow!
“Pangsa pasar mobil listrik di Indonesia saat ini masih didominasi perusahaan angkutan umum seperti Blue Bird, Sliver Bird, dan Grab Indonesia. Sedangkan untuk penggunaan pribadi maupun instansi pemerintah relatif masih kecil disebabkan harga mobil listrik yang relatif masih tinggi,” terangnya.
Putu Juli Ardika mengatakan pemerintah sedang melakukan strategi dengan mempersiapkan beberapa insentif tambahan berupa bea masuk CKD dan IKD, BMDTP (Bea Masuk Ditanggung Pemerintah) untuk bahan baku dan komponen, serta ketentuan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri), agar harga jual mobil listrik bisa lebih murah.
Pemerintah juga melakukan upaya untuk mempercepat realisasi investasi di sektor baterai kendaraan listrik, seperti di Kawasan Industri Weda Bay – Maluku Utara, Kawasan Industri Morowali – Sulawesi Tengah, PT. Halmahera Persada Lygend – Maluku Utara, PT. Indonesia Puqing Recycling Technology, PT. International Chemical Industry, dan konsorsium BUMN.
“Hal tersebut dilakukan agar pengembangan kendaraan listrik di Indonesia juga didukung oleh rantai suplai yang kuat sehingga pada tahun 2030 Indonesia dapat menjadi pemain utama kendaraan listrik di regional ASEAN maupun global,” jelas Putu Juli Ardika.
Sumber: mobilinanews