Kelompok Peduli Mangrove yang dibina oleh HARITA Nickel dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Khairun (FPIK Unkhair) menanam 2.500 bibit mangrove di Desa Soligi, Obi Selatan, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Ribuan bibit itu ditanam di area pesisir seluas 2,8 hektare yang dianggap rawan terjadinya pengikisan tanah oleh aliran air (erosi) dan pengikisan permukaan tanah akibat hempasan ombak (abrasi).
Penanaman bibit mangrove yang berlangsung pada 25—28 Oktober 2021 ini bukanlah yang pertama kali diselenggarakan di Desa Soligi. Sebelumnya, pada April 2021 lalu, Kelompok Peduli Mangrove bersama HARITA Nickel dan FPIK Unkhair telah menanam 4.400 bibit mangrove. Dengan adanya penanaman tahap kedua ini, maka jumlah bibit mangrove yang telah tertanam sebanyak 6.900 bibit di area seluas 6,5 hektare.
Kegiatan rehabilitasi mangrove dan edukasi lingkungan akan berlanjut pada tahap tiga pada 2022 nanti.
Kelompok Peduli Mangrove terdiri dari 5 kelompok. Tiap-tiap kelompok beranggotakan 10 orang. Para anggota yang merupakan pelajar SMP dan SMA Desa Soligi itu tidak hanya bertugas menanam bibit, tetapi juga merawat dan memantaunya secara berkala. Mereka pun mendapat bimbingan dari para mahasiswa FPIK Unkhair agar memahami bagaimana cara rehabilitasi mangrove yang baik.
Dekan FPIK Unkhair M. Janib Achmad menjelaskan, mayoritas penanaman dan pemantauan mangrove dilakukan oleh kelompok.
“Mahasiswa hanya datang dua minggu sekali, jadi sebagian besar kegiatan dilakukan oleh Kelompok Peduli Mangrove,” ujar Janib.
Ia pun mengungkapkan, penanaman dan pemeliharaan berbasis masyarakat ini telah terlihat hasilnya. Saat ini, bibit yang ditanam pada tahap perdana telah tumbuh setinggi 1 meter.
Dekan juga mengatakan, kegiatan yang didukung oleh HARITA Nickel ini memiliki beberapa manfaat antara lain membantu menjaga ekosistem terumbu karang dan berpotensi menghasilkan pertumbuhan ekonomi ketika mangrove dapat dirawat dengan baik.
“Melalui kegiatan ini, masyarakat juga menjadi semakin menyadari arti penting keberadaan mangrove,” ujar Janib dalam press release yang diterima TIMES Indonesia, Selasa (2/11/2021).
Sementara itu, Rusman selaku Koordinator Kelompok Peduli Mangrove mengucapkan apresiasinya terhadap program peduli lingkungan ini. Menurutnya, HARITA Nickel dan FPIK Unkhair telah berkontribusi mewujudkan masa depan yang lebih baik dengan pembinaan kelompok dan penyediaan bibit mangrove.
“Kami berterima kasih karena daerah kami dipilih menjadi tempat rehabilitasi mangrove. Semoga bisa berlanjut dan berdampak positif baik secara ekosistem dan juga ekonomi masyarakat,” ucapnya.
Head of External Relations HARITA Nickel Stevi Thomas mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.
“Secara konsisten kami melakukan sosialisasi dan pembinaan untuk menguatkan kapasitas dan pengetahuan masyarakat. Kami berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan dan mengawasi secara mandiri sumber daya yang mereka miliki,” ungkap Stevi Thomas.
Selain melibatkan Kelompok Peduli Mangrove, HARITA Nickel dan FPIK Unkhair juga melibatkan masyarakat umum. Upaya terpadu yang dilakukan berbagai pihak dalam kegiatan ini membuat proses pelestarian lingkungan berjalan lebih cepat. Proses penanaman dan pemeliharaan bibit mangrove ini diharapkan mampu mengembalikan fungsi hutan mangrove dan memitigasi perubahan iklim.
Sumber: Times Indonesia