Oleh : Penina Fiolana Mayaut
Rabu, 20 Februari 2019
Petugas Dinkes Kota Ambon ada Kamis (6/12) melakukan fumigasi (pengasapan) untuk membasmi nyamuk aides aigipty penyebab penyakit demam berdarah (DBD) di kawasan Karangpanjang, menyusul ditemukannya tiga kasus di daerah itu (Daniel Leonard)Ambon, 19/2 (ANTARA News) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon mendata terjadi peningkatan penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi 49 kasus.
“Data terakhir dari Kepala Puskesmas terjadi peningkatan dari 33 kasus periode Januari hingga pertengahan Februari 2019, meningkat menjadi 49 kasus,” kata Kepala Dinkes Kota Ambon, Wendy Pelupessy, Selasa.
Menurut dia, 49 penderita DBD dirawat di rumah sakit di kota Ambon yakni RS Sumber Hidup, Rumah Sakit Al-Fatah, RS Dr Latumeten, RS Bhakti Rahayu dan RSUD Haulussy.
“48 penderita diantaranya telah kembali ke rumah setelah menjalani perawatan di rumah sakit, sedangkan satu penderita masih dirawat,” katanya.
Wendy menjelaskan, warga yang terserang DBD umumnya anak- anak usia 2 -10 tahun dan orang dewasa yang tersebar di tiga kecamatan yakni Sirimau, Nusaniwe dan Baguala.
“Tiga kecamatan tersebut tersebar di sejumlah desa dan kelurahan diantaranya Lateri, Kayu Putih Negeri Soya dan Halong,” ujarnya.
Diakuinya, mengantisipasi peningkatan kasus DBD, Pemkot Ambon juga telah mengeluarkan surat imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kebersihan lingkungan yang disebar ke rumah ibadah, sekolah dan instansi pemerintah.
“Surat edaran antisipasi DBD telah kita sebar ke masyarakat. Masyarakat harus bisa berperan aktif dalam pencegahan DBD di masing – masing daerahnya. Di antaranya dengan menjaga kebersihan lingkungan, agar terhindar dari penyakit tersebut,” katanya.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola gerakan 3M plus yakni (Mengubur, menguras, menutup dan Menimbun)
“Gerakan 3M plus merupakan gerakan bersama menjaga kebersihan di lingkungan tempat tinggal masyarakat, agar terhindar dari perkembangbiakan nyamuk penyebar penyakit DBD,” katanya.
Wendy menambahkan, tindakan preventif membersihkan lingkungan melalui gerakan 3M plus yakni mengubur kaleng-kaleng bekas, menguras tempat penampungan air secara teratur, dan menutup tempat penyimpanan air dengan rapat.
Selain itu melakukan segala bentuk kegiatan pencegahan, seperti menaburkan bubuk abate, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk,? kelambu saat tidur, serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk.
Sumber : Antaranews.comĀ