Minggu dini hari pukul 01.21 WIT, gempa tektonik berkekuatan M 6,0 kembali menguncang Halmahera Selatan.
Gempa dengan kedalaman dangkal 41 km itu memiliki episenter terletak di laut pada koordinat 0.92 LS dan 128.57 BT.
Menurut Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, gempa ini dipastikan dipicu oleh aktivitas sesar aktif.
Untuk diketahui, titik episenter gempa tepatnya berlokasi di laut pada jarak 123 km arah Timur Kota Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan.
“Gempa dini hari tadi sangat menarik untuk dikaji mengingat mekanisme sumbernya berbeda dengan gempa kuat sebelumnya yang juga mengguncang Halmahera Selatan dengan magnitudo M 7,2 pada 14 Juli 2019 lalu,” ungkap Daryono
Seperti kita ketahui gempa kuat M 7,2 saat itu memiliki lebih dari 177 gempa susulan, menyebabkan sebanyak 971 rumah rusak, 4 orang meninggal dunia, 51 orang luka-luka, dan 3,104 orang mengungsi.
Menariknya, gempa tersebut mekanismenya sesar naik (thrust fault) sementara gempa pada 14 Juli 2019 mekanismenya sesar mendatar.
Atas dasar adanya perbedaan mekanisme sumber kedua gempa, tampaknya gempa tadi pagi dini tidak dipicu oleh Sesar Sorong-Bacan. “Ini merupakan cerminan kompleksitas tektonik di wilayah Halmahera Selatan,” kata Daryono.
Daryono menjelaskan, karena lokasi episenternya yang relatif berdekatan, hanya sekitar 67 km, tampaknya gempa M 7,2 Juli lalu telah menimbulkan perubahan tegangan (stress) hingga menyebakan terjadinya gempa tadi pagi berkekuatan M 6,0.
Guncangan gempa bumi pagi dini hari tadi dirasakan kuat di Halmahera selatan, kususnya Kecamatan Gane Barat Utara, Gane Luar, Gane Timur Selatan dan Kukupang V MMI, di Labuha, Maba, Kecamatan Bacan Timur Tengah, dan Weda pada skala intensitas III MMI.
Saking kuatnya guncangan gempa, banyak warga yang sebenarnya masih tidur menjadi terbangun dan segera berlarian keluar rumah.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga Minggu, pukul 11.00 WIT, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 3 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock), satu gempa susulan dirasakan dengan magnitudo M 4,1 pukul 1.37 WIT.