Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ternate, memasuki hari ke-16 harus terus perpanjang pencarian hilangnya kapal kargo Mv Nur Allya berpenumpang 25 orang. Kapal tersebut berlayar di perairan Pulau Obi, Maluku Utara.
“Kapal tersebut lost contact setelah beberapa jam keluar dari pelabuhan Sagea Halmahera Tengah menuju Morosi Sulawesi Selatan dan pencarian terus dilakukan oleh Tim SAR Gabungan dan potensi SAR lainnya, baik alut laut maupun udara serta peralatan dikerahkan untuk melakukan pencarian terhadap Mv Nur Allya, namun hingga memasuki hari ke-16 pencarian masih nihil,” kata Kepala Basarnas Ternate, Muhamad Arafah di Ternate
Menurut dia,
Basarnas juga telah memaparkan dan menginfokan kepada potensi SAR dan kapal
yang melintas di area tersebut agar segera melapor ke Basarnas jika melihat
tanda-tanda keberadaan Mv. Nur Allya.
Muhamad Arafah mengatakan, pada hari ini Sabtu (7/9/2019), Basarnas Ternate
kembali memperpanjang operasi SAR terhadap Mv Nur Allya terhitung mulai Sabtu
hingga Senin nanti sesuai permintaan dari pihak perusahaan.
“Untuk alat Ping Locator yang rencana digunakan untuk melakukan pencarian belum bisa digunakan karena terkendala cuaca yang sangat buruk, tinggi gelombang di lokasi mencapai 2-3 m, arus juga sangat kencang dan pusaran angin juga terlihat d lokasi kejadian,” katanya.
Karena itu, Arafah berharap semoga dengan penambahan tiga hari ini dapat membuahkan hasil dan dapat penemuan Mv Nur Allya serta seluruh korban dapat ditemukan dalam keadaan selamat dan cuaca bisa membaik.
“Tim SAR gabungan dengan menggunakan KN SAR 237 Pandudewanata kembali melanjutkan pencarian terhadap MV Nur Allya dan sesuai dengan rencana awal bahwa pencarian akan dilakukan dengan menggunakan alat ping locator, namun terkendala karena kondisi cuaca yang kurang bersahabat,” ujarnya.
Dia mengatakan, tinggi gelombang hingga tiga meter di perairan Pulau Obi ini disertai arus dan angin sangat kencang, sehingga alat Ping Locator tidak bisa digunakan pada ketinggian ombak tersebut.
Bahkan, ping Locator adalah alat digunkan agar dapat menemukan benda yang memancarkan sinyal dari dasar laut, sehingga pencarian selanjutnya dilakukan dengan melakukan penyisiran di perairan pulau obi, dengan Kn Panduwenata dan RIB unit siaga SAR Bacan.(ant)