HARIANHALMAHERA.COM–Cuaca ekstrem yang melanda Maluku Utara (Malut) ternyata turut menghambat proses pendistribusian bantuan Pemprov Malut untuk korban bencana banjir di Kepulauan Sula (Kepsul).
Saat ini, bantuan logistik yang sedianya dikirim ke Sula dengan kapal jalur laut itu masih tertahan di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate menyusul ditutupnya sementara aktivitas pelayaran oleh KSOP Ternate.
Penutupan sementara ini dilakukan menyusul adanya peringatan dini dari BMKG (Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika) terkait tinggi gelombang di perairan Malut.
Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Malut, Fehby Alting yang saat ini sudah berada di Sanana saat dikonfirmasi mengatakan masih menunggu informasi dari KSOP Ternate “Maka dari itu kami masih menunggu kelanjutan informasi dari KSOP, apakah kapal bisa berangkat malam ini atau esok hari,”ujar Fehby kemarin..
Febhy mengatakan, dari data yang diterima BPBD Malut, terdapat 1000 lebih unit rumah dan fasilitas umum di Sula terendam banjir.
Ia menghimbau kepada masyarakat Maluku Utara agar tetap wasapada ditengah cuaca ekstrim saat ini, terutama yang menggunakan jasa transportasi udara dan laut. “Tetap waspada dan selalu memantau informasi cuaca dari instansi yang berwenang seperti BMKG dan pemerintah daerah setempat,”imbaunya.
Sumber: Harian Halmahera